Jumat, 02 Januari 2009

Hebatnya Organ Sekepal Tangan

MESKI ukurannya tak lebih dari sekepal tangan, ginjal memiliki peran luar biasa dalam kehidupan manusia. Tak hanya menyaring racun, ginjal juga berfungsi menjaga keseimbangan hormon dan membantu pembuatan sel darah merah.

Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).

Organ ini bersifat retroperitoneal yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati. Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke-11 dan ke-12.

Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan. Organ yang berbentuk seperti kacang ini memiliki lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter.

Sekepalan tangan
Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang vital dan sangat penting serta sangat menentukan hidup mati seseorang sebagaimana jantung, hati, paru, dan organ lainnya. Dilihat dari anatominya, ginjal berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3 cm atau kira-kira sebesar kepalan tangan.

Ginjal terbentuk oleh unit yang disebut nefron yang berjumlah 1 juta-1,2 juta buah pada tiap ginjal. Unit nefron dimulai dari pembuluh darah halus atau kapiler, bersifat sebagai saringan yang disebut glomerulus.

Darah melewati glomerulus/kapiler tersebut dan disaring sehingga terbentuk filtrat (urine yang masih encer) yang berjumlah kira-kira 170 liter per hari, kemudian dialirkan melalui pipa/saluran yang disebut tubulus. Urine ini dialirkan keluar ke saluran ureter, kandung kencing, kemudian keluar melalui uretra.

Aliran darah ke ginjal mencapai 1,2 liter per menit memungkinkan organ tersebut mampu menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh, yang dikenal sebagai zat-zat toksik (racun-racun).

Zat-zat ini dikeluarkan melalui urine sehingga zat-zat toksik tersebut tidak menumpuk dalam tubuh. Fungsi menyaring ini dikenal sebagai fungsi filtrasi yang dilakukan oleh glomeruli ginjal.

Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dan menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosis fungsi ginjal.

Multifungsi

Ginjal juga mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah. Selain itu, ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.

Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi. Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif.

Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik vasopresin, untuk menekan sekresi air, sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya, konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98 persen.

Seperti dijelaskan Dr Arnadi Taslim, Sp PD dari Bagian Penyakit Dalam RS Krakatau Medika Cilegon, selain fungsi filtrasi, bagian tertentu dari ginjal yang disebut tubulus berfungsi menyerap kembali (reabsorpsi) elektrolit tertentu, sedangkan bagian lainnya mengeluarkan elektrolit dan menjaga keseimbangan asam basa.

Keseimbangan harus dipertahankan dalam menghadapi situasi dan kondisi yang berbeda internal maupun eksternal, seperti kekurangan atau kelebihan asupan air, perubahan suhu udara, olahraga fisik, dan diare.

Lebih lanjut, untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tubuh dibutuhkan jumlah urine ideal kira-kira satu setengah liter per hari (1 cc/kg BB/menit). Jumlah urine minimal yang masih dianggap cukup melarutkan zat-zat toksik sebanyak 600 cc per 24 jam. Bila kurang dari 200 cc per 24 jam, itu merupakan pertanda yang mengarah pada kondisi bahaya.

Fungsi ginjal lainnya ialah fungsi hormonal, yaitu menghasilkan zat hormon yang berperan dalam pembentukan dan pematangan sel-sel darah merah di sumsum tulang. Fungsi produksi vitamin D yang berperan dalam metabolisme tulang dan fungsi lain yang penting dalam pengaturan tekanan darah.

Jadi, fungsi ginjal memang sangat kompleks, meliputi filtrasi, ekskresi, sekresi, dan hormonal. Semuanya berlangsung secara simultan melalui mekanisme pengaturan sendiri (homeostasis). Tak heran, bila ginjal terganggu, tentu masalah kesehatan besar akan menghadang.

Tak usah dibayangkan, pastilah sangat rumit kerja ginjal kita, sebanding dengan fungsinya bagi kehidupan manusia. Yang terpenting adalah bagaimana menjaga agar ginjal tidak cepat aus alias rusak.

Tidak ada komentar: