Rabu, 26 November 2008

Beranikanlah Untuk Memperbaharui Diri

Beranikanlah untuk memperbarui diri,
karena tidak mungkin sebuah pribadi yang lama
berhak bagi sesuatu yang baru.

Mulai hari ini, marilah kita bersungguh-sungguh untuk mengganti setiap dan semua cara kita yang tidak sesuai lagi bagi kebesaran yang kita inginkan bagi diri kita sendiri.

Bila banyak dari yang Anda inginkan belum mengambil bentuk nyatanya yang menjadikan kehidupan Anda lebih utuh, dan bila banyak dari keinginan Anda hanya menjadi penyemangat bagi Anda untuk merajut lebih banyak keinginan baru, maka Anda harus tulus menerima bahwa ada yang harus diperbarui.

Sadarilah bahwa,
Tidak semua keinginan untuk menjadi,
disertai dengan upaya membangun kepantasan untuk menjadi.

Maka pertanyaannya kepada Anda,

Apakah yang sedang Anda kerjakan hari ini adalah upaya bernilai yang akan menjadikan Anda pantas menerima yang Anda minta?

Ataukah Anda sedang bekerja untuk menunggu waktu pulang?

Jangan heran, karena ada di antara kita yang ketidak-sabarannya bukanlah terhadap lambatnya reaksi pasar atau kekurang-sigapan organisasinya, tetapi terutama terhadap lambatnya kedatangan akhir minggu ini.

Sebagian dari kita sedang tidak sabar untuk membangun hasil-hasil super dalam pekerjaan kita, dan sebagian lagi sedang tidak sabar untuk menghidari pekerjaan.

Mereka berbeda, tetapi mereka memiliki kesamaan yang akut; yaitu keduanya menginginkan keberhasilan melalui pekerjaan mereka. Yang satu menginginkan keberhasilan melalui yang dikerjakannya, dan yang satu ini menginginkan keberhasilan dari pekerjaan yang kalau bisa dihindarinya.

Ada beberapa dada yang menjadi sesak karena membaca ini.

Tetapi berbahagialah, karena itu tanda bahwa Anda mengenali keharusan untuk memperbaruhi diri.

Pribadi yang baru berhak bagi yang baru.
Segera setelah mengerti,
berlakulah seperti yang Anda mengerti.
Karena,
bila yang Anda lakukan tidak berhubungan dengan pengertian baik,
untuk apakah yang Anda lakukan itu?

Saya berharap bahwa sapa sederhana saya ini dapat hadir bersama Anda dalam kesibukan Anda hari ini.

Ingatlah bahwa kesibukan Anda tidak boleh hanya berkenaan dengan pengumpulan uang, tetapi juga termasuk kesibukan untuk menjadikan diri Anda sebagai pencerah bagi kehidupan mereka yang penting dalam kehidupan Anda.

Sudahkah Anda menelepon istri atau suami Anda di tempat kerjanya atau di rumah?

Teleponlah, dan katakan bahwa Anda menelepon hanya untuk mengatakan terima kasih atas kesediaannya untuk menua bersama Anda. Beritahulah dia bahwa Anda menyayanginya. Katakanlah bahwa Anda kangen, dan ingin segera memeluknya. Mintalah maaf bila Anda belum bisa membuatnya merasa sebagai yang paling penting dalam hidup Anda.

Anda dilahirkan dengan hati yang lembut, gunakanlah.

Selasa, 11 November 2008

Agar Istri Makin Bergairah

KETIKA menerima rangsangan seksual yang cukup, perempuan, seperti juga pria, akan mengalami suatu reaksi seksual. Reaksi seksual yang sempurna berlangsung dalam empat fase yang disebut siklus reaksi seksual, yaitu fase terangsang (excitement phase), fase datar (plateau phase), fase orgasme (orgasm phase), dan fase resolusi (resolution phase).

Pada setiap fase terjadi perubahan yang bersifat fisik dan psikis. Perubahan fisik dapat dirasakan, baik pada kelamin maupun pada bagian tubuh lain, tidak hanya oleh yang bersangkutan melainkan juga pasangannya. Demikian juga dengan perubahan yang bersifat psikis.

Perubahan yang terjadi selama siklus reaksi seksual ini dapat menjadi petunjuk pada fase mana pasangan berada, agar hubungan seksual dapat berlangsung dengan harmonis. Siklus reaksi seksual perempuan dan pria pada dasarnya sama, yaitu dimulai dengan adanya dorongan seksual yang semakin meningkat karena adanya rangsangan seksual dari luar. Maka terjadilah reaksi seksual dengan fase orgasme sebagai puncaknya.

Kalau kenyataannya hubungan suami-istri tidak berlangsung seperti itu, menurut Prof. Dr. Wimpi Pangkahila, Sp.And, dari Pusat Studi Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, bisa jadi mitos tentang seks dan perbedaan peran jenis kelamin yang menjadi penyebabnya. Dikatakan, sampai saat ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa urusan seksual adalah urusan pria.

Masih banyak juga yang beranggapan bahwa perempuan atau istri hanyalah pihak yang pasif, yang menerima saja, dalam hal hubungan seksual. Bahkan banyak pria yang menganggap dan memperlakukan perempuan hanya sebagai objek seks.

“Mitos itu sangat berpengaruh negatif bagi fungsi seksual perempuan. Banyak perempuan yang menjadi lebih tertutup dalam menghadapi masalah seksual,” papar Prof. Wimpie.

Ditambahkan pula, setiap gangguan pada setiap fase siklus reaksi seksual dapat menimbulkan disfungsi seksual. Dari pengalaman di klinik menghadapi pasangan dengan masalah seksual, Prof. Wimpie melihat, tidak sedikit yang kemudian terungkap adanya masalah seksual pada pihak perempuan, walaupun semula pasangan itu datang karena masalah seksual pada pihak pria. Lebih dari itu, tidak jarang terjadi suami baru tahu kalau istrinya ternyata mengalami gangguan fungsi seksual karena mitos sesat yang diyakininya selama ini.
Makanya, buang jauh-jauh mitos sesat itu, dan nikmati semua fase dalam berhubungan suami-istri. Tisak perlu bangga kalau hanya bisa menikmati kepuasan sendiri.
Sumber : Kompas.com

Senin, 10 November 2008

Bagaimana otak kita bekerja ?

Otak manusia sering disetarakan dengan komputer sebagai pengolah data dan informasi. Banyak penelitian menarik tentang cara kerja otak. Salah satu tujuan mengerti cara kerja otak ini adalah untuk memberikan manfaat supaya manusia bekerja lebih efisien. Karena otak memiliki cara tersendiri dalam mengolah data dan informasi yang masuk kedalamnya.

CPU yang memiliki cara kerja tersendiri.


Otak ini memang bekerja bagaikan sebuah CPU (Central Processing Unit) dari sebuah komputer. Cara kerjanya memiliki kesamaan. Tentunya sudah banyak penelitian menarik tentang cara kerja otak manusia. Salah satu yang dibawah ini memperlihatkan bagaimana otak mengolah informasi yang masuk, dimana seringkali tidak benar ataupun tidak lengkap.

Namun kemampuan otak ini sangat mengagumkan. Otak tidak memerlukan seluruh data yang diterima ini harus 100% benar dan akurat. Bahkan banyak kesalahan yang akan “dimaafkan” oleh otak. Data yang tidak lengkap pun dapat dicerna dengan cara enkripsi yang unik !

Hanya perlu setengah

Otak hanya memerlukan setengah dari data sudah cukup untuk menangkap makna. Dengan demikian kita dapat mengefisienkan kerja kita dengan mengetahui cara kerja otak. Dengan mengetahui cara kerjanya maka kita dapat ngakali supaya kerja kita lebih efisien dan efektif.


Baca tulisan diatas, mestinya kau bisa baca

Coba lihat gambar atau tulisan atas ini. Tanpa memberikan keseluruhan huruf mestinya anda bisa membacanya kan ? Otak akan berusaha menebak-nebak apa kira-kira tulisan disebelah ini

Dengan mekanisme enkripsi yang unik inilah otak manusia akan mencoba mengerti makna dari grafis-grafis yang ada.

Coba bandingkan dengan yang dibawah ini.


Mana yang lebih mudah dibaca ? Yang atas atau yang bawah

Setengah dibawah akan lebih mempersulit mengetahui isi dari tulisan. Namun dengan menebak-nebak-pun mungkin otak kita masih mampu menangkap maknanya.

Kenapa demikian ?

Otak selalu mencoba mencari-cari makna berdasarkan atas memory yang sudah ada didalamnya. Otak manusia ini sejatinya tidak malas. Otak selalu mencoba mencari-cari makna berdasarkan memory atau data yang sudah ada didalamya. Dan otakl akan berusaha mencocokannya.

Orang asing atau orang yang tidak pernah mengetahui bahasa Indonesia tentunya akan lebih sulit mengetahui isi tulisan ini, karena tidak ada dalam memorinya. Misalnya yang saya tulis itu bahasa jerman, tentunya bagi yang tidak pernah belajar bahasa Jerman juga kesulitan. Dengan demikian semakin banyak isi otak ini dengan memasukkan data misalnya membaca, semakin banyak otak memiliki informasi. Sehingga dengan indormasi didalam otak akan semakin mudah kita belajar hal yang baru.

Hanya ujung yang diperlukan ?

Bagaimana dengan tulisan disebalah ini ? Mungkin pernah mendapatkan tulisan atau artikel yang mirip dengan hal ini, kan ?
Nah apa yang kita pelajari dari sini ?

Ternyata dalam mengolah informasi otak manusia lebih mementingkan atau memerlukan bagian atas, bagian depan dan bagian akhir. Bagian tengah boleh saja ancur-ancuran. Otak akan berusaha mengolahnya berdasarkan memory yang sudah ada.

Aplikasinya ?

Nah kalau kita akan mengikuti interview kerja, atau kita akan melakukan presentasi konsentrasikan lebih banyak pada : Penampilan bagian atas. Buatlah pendahuluan dan kesimpulan (Introduction and Conclusion) semenarik mungkin.

Juga kalau kamu terburu-buru atau merasa ngga cukup waktu, maka konsentrasikan saja pada bagian pendahuluannya serta kesimpulan. Yang tengah salah-salah dikit ngga papa. Dont sweat with the detail in the middle !

Hal-hal sederhana diatas itulah yang akan diingat-ingat oleh orang lain atau peserta presentasi anda. Mereka tidak akan ingat apa saja detil isi dari presentasi anda di bagian tengah. Mereka bahkan lupa atau tidak tahu bahwa anda melakukan kesalahan di bagian tengah tadi.

Jumlah perkataan dalam bahasa Indonesisa itu mungkin terbatas. Tetapi dengan mengkombinasikan kata-kata itulah muncul pengetahuan-pengetahuan baru. Dengan demikian mudah dimengerti bahwa semakin banyak isi memori di dalam otak kita, semakin mudah kita mempelajari hal yang baru. Karena setiap kali kita membaca dan belajar ada tambahan-tambahan memori yang menjadikan perbendaharaan kata-kata baru yang akan saling melengkapi.

Pandangan pertama ini sangat menentukan !

Dalam proses wawancara kerja, seseorang interviewer (pewawancara) yang canggih rata-rata hanya memerlukan 3 menit untuk mengetahui tentang diri anda. Satu jam selebihnya hanya meyakinkan apakah impresi 3 menitnya memang benar.

sekian informasi dari saya semoga berkenan dan

Misteri Warna

Warna sebagai media komunikasi
Banyak cara digunakan manusia untuk berkomunikasi atau mengemukakan apa yang ingin disampaikan kepada orang lain. Berbicara/ kata-kata, gambar, simbol, tulisan, bahasa isyarat dll, merupakan sarana untuk berkomunikasi antar manusia. Namun, manusia mempunyai cara lain yang unik untuk berkomunikasi, sesuai dengan budaya masing-masing. Misalnya bunga sering dipakai untuk mengekspresikan suatu perasaan cinta dan kasih sayang Demikian juga dengan warna sering dipakai untuk mencerminkan sesuatu arti tersirat yang ingin dikomunikasikan[1].
Warna yang disukai seseorang, sering dipakai untuk mengidentifikasi kepribadian dan suasana hatinya. Warna suram, menunjukkan hati yang sedang berduka. Warna cerah menunjukkan hati sukacita. Warna lembut menunjukkan kedamaian, dan ketenangan. Warna biasa digolongkan menjadi warna hangat dan warna dingin. Sebagai contoh, warna merah dan kuning termasuk dalam kategori hangat, sedangkan hijau dan biru muda termasuk kategori dingin. Ungu dapat termasuk kategori hangat maupun dingin tergantung pada rona warnanya. Kategori warna ini dapat menimbulkan kesan tertentu terhadap bentuk tubuh. Bentuk tubuh yang gemuk dan berat akan tampak lebih kurus jika mengenakan pakaian-pakaian dengan warna dingin. Sedangkan bentuk tubuh yang kurus, akan tampak lebih gemuk jika mengenakan warna-warna panas.
Budaya berpakaian yang dikenakan bangsa-bangsa pada saat-saat tertentu, juga sering dikaitkan dengan arti dari warna-warna yang ada. Pengantin Cina pada masa lampau, selalu mengenakan pakaian pengantin warna merah, menandakan kebahagiaan perkimpoian. Para tamu diharapkan juga mengenakan pakaian yang berwarna kemerahan jika diundang dalam suatu pesta. Pada masa kini, justru di banyak negara, pengantin wanita mengenakan pakaian pengantin berwarna putih, yang menandakan kebahagiaan.
Warna-warna juga sering dipakai untuk mewarnai perayaan-perayaan tertentu. Warna merah muda dan merah tua merupakan kode warna valentine. Warna merah, hijau, putih mendominasi perayaan natal. Paskah ditandai dengan warna kuning. Lebaran diwarnai dengan nuansa hijau dan kuning. Beberapa warna dibawah ini, menunjukkan arti yang terkandung didalamnya.
Warna hitam adalah lambang kematian. Kebanyakan bangsa-bangsa di dunia mengenakan pakaian warna hitam pada waktu upacara kematian. Warna kuning sering dipakai untuk lambang ilmu pengetahuan. Hijau adalah lambang dari kedokteran. Merah muda mewakili musik serta cinta. Biru muda berarti pendidikan. Ungu mewakili hukum. Warna-warna juga sering dipakai untuk mewarnai perayaan-perayaan tertentu. Warna merah muda dan merah tua merupakan warna valentine. Warna merah, hijau, putih mendominasi perayaan natal. Paskah ditandai dengan warna kuning. Lebaran diwarnai dengan nuansa hijau dan kuning.

Warna dapat menenangkan, menentaramkan dan membuat kita santai; mereka dapat membangkitkan energi, membuat kita aktif dan menyegarkan. Warna-warni dapat menyembuhkan, menambah semangat, memulihkan dan menyeimbangkan. Warna-warni bicara kepada mereka yang siap mendengarkan.
Hubungan antara prefensi warna dengan kepribadian, bisa dilihat dari warna-warna dominan. Misalnya orang yang senang warna cerah biasanya orangnya energik dan tampak selalu ceria. Tapi, kurang tepat juga menilai kepribadian seseorang karena warna favoritnya. Sifat manusia banyak sekali. Seorang individu bisa saja punya sifat terbuka, tapi tak semua orang hanya ke orang terdekatnya saja.
Berikut adalah uraian tentang arti dan respon psikologinnya menurut Max Luscher, seorang psikolog asal Swiss.[2]

Hitam
Warna hitam adalah lambang kematian. Kebanyakan bangsa-bangsa di dunia mengenakan pakaian warna hitam pada waktu upacara kematian. Hitam sendiri mempunyai tafsir yang sangat banyak karena warna ini merupakan kombinasi dari semua warna. Yang paling umum dari pemaknaan warna hitam adalah kesan misterius. Dalam film-film fiksi sosok hantu, penyihir, dan mahkluk jadi-jadian sering digambarkan dengan kostum dan atribut yang serba hitam.
Respon Psikologi: Power, Seksualitas, Kecanggihan, Kematian, Misteri, Ketakutan, Kesedihan, Keanggunan.

Jingga
Warna jingga cocok untuk meningkatkan komunikasi karena membawa keceriaan, kegembiraan kreativitas, ambisi dan rasa humor. Selain itu warna jingga juga memberikan rasa hangat dan menciptakan atmosfir yang akrab pada ruangan. Karena sifatnya tadi, warna jingga akan cocok jika digunakan diruang keluarga atau gang dalam rumah untuk memberikan rasa hangat dan akrab. Dapur dan ruang makan kita juga cocok jika diberi warna jingga karena bisa membangkitkan selera.
Warna jingga di ruang kerja bisa meningkatkan kreativitas dan semangat kerja. Konsentrasi juga bisa ditingkatkan dengan warna jingga menjadi warna utama di ruang belajar. Warna jingga juga bermanfaat bagi ibu menyusui karena meningkatkan produksi air susu. Namun patut diperhatikan pemakaian warna jingga yang berlebihan justru bisa menyebabkan perilaku yang tidak bertanggung jawab, rasa resah dan gelisah.
Respon Psikologi: Energy, Keseimbangan, Kehangatan.

Cokelat
Warna cokelat adalah warna yang kesannya paling dekat dengan bumi sehingga membuat kita merasa dekat. Cokelat bisa menjadi sumber energi yang konstan, serta membuat kita merasa kuat. Warna ini mewakili rasa aman, komitmen dan kepercayaan. Coklat juga memberikan rasa hangat dan nyaman. Karena sifatnya yang membumi, warna coklat sangat cocok digunakan di ruang keluarga. Namun agar tidak berkesan gelap, kita mesti mengkombinasikan warna coklat dengan perabotan yang berwarna terang.
Daerah pintu masuk, juga sangat tepat jika diberi warna coklat karena memberi kesan menyambut. Warna coklat juga menimbulkan kesan kepercayaan dan komitmen. Ruang kerja juga cocok dengan warna coklat. Suasana hati bisa menjadi lebih tenang karena warna coklat memberikan efek aman dan kuat.
Respon Psikologi: Tanah/Bumi, Reliability, Comfort, Daya Tahan.

Ungu
Warna ungu mempunyai efek tenang dan menyejukkan. Seringkali dikaitkan dengan kesan yang berhubungan tentang wawasan yang luas, martabat, kehormatan, intuisi, dan sejahtera bahkan kesan anggun. Pengaruh warna ini dapat menginspirasikan pikiran dan membuat hati lebih tenang. Karena sifatnya yang tenang dan menyejukkan, ruang kerja dan ruang tidur sangat cocok jika diberi warna ungu. Sebaliknya warna ungu tidak tepat untuk ruang tempat beraktivitas. Yang unik, warna ungu sangat cocok untuk Anda yang sedang menjalani program diet karena mampu mengurangi rasa lapar. Warna ungu juga cocok untuk mengontrol rasa marah dan bisa meringankan suasana hati.
Respon Psikologi: Spiritual, Misteri, Kebangsawanan, Transformasi, Kekasaran, Keangkuhan.

Biru
Warna biru sering diasosiasikan sebagai warna yang melambangkan kejujuran, kesetiaan, harapan dan harmoni. Cinta, spiritualisme, perlindungan dan kecantikan juga diwakili oleh warna ini. Kesan yang bisa didapat dari penggunaan warna biru dirumah adalah ketenangan, ketentraman dan kenyamanan. Sehingga efeknya dapat memperlambat denyut jantung, menurunkan tekanan darah, menghapus stress, dan membuat kita dapat bernafas lebih dalam.
Selain itu, warna ini juga memperluas imajinasi dan memperlancar komunikasi antar penghuni rumah. Karena sifatnya yang nyaman dan bisa melancarkan komunikasi, warna biru sesuai untuk diterapkan di ruang keluarga dan kamar tidur. Selain tidur akan terasa lebih nyenyak, perbincangan dengan pasanganpun akan terasa lebih lancar dan tenang. Namun bila penggunaan warna biru berlebihan kita malah bisa kesulitan bangun dipagi hari. Selain itu, terlalu banyak warna biru bisa menimbulkan rasa malas dan terisolasi. Meski demikian penggunaan warna biru yang tepat bisa menghapus stress dan menenangkan suasana hati, biru bisa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit[3].
Respon Psikologi: Kepercayaan, Konservatif, Keamanan, Tehknologi, Kebersihan, Keteraturan.

Hijau
Warna hijau sering kali diartikan dengan kehidupan, kesuburan, alamiah dan perlindungan. Warna hijau diasosiasikan dengan obyek-obyek natural seperti tumbuhan. Hijau sendiri mampu memberikan efek sejuk pada mata seperti halnya warna biru dan putih. Hijau identik dengan warna modern (dipopulerkan oleh film ”Matrix”), sangat mampu dalam menguatkan kesan futuristik dan kecanggihan teknologi.
Respon Psikologi: Alami, Sehat, Keberuntungan, Pembaharuan.

Kuning
Yang paling dominan dari warna kuning adalah sifatnya yang ”mencolok”, oleh karena itu kuning sangat identik dengan makna-makna kemulyaan, kemasyuran, kepercayaan diri. Kuning diasosiasikan matahari sehingga sering juga diartikan sebagai keindahan, kehangatan, dan ilmu pengetahuan
Respon Psikologi: Optimis, Harapan, Filosofi, Ketidakjujuran, Pengecut (untuk budaya Barat), pengkhianatan.


[1] Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Sumber : www.wikimedia.com